Sabtu, 08 Maret 2014

PT. POS INDONESIA Masih Eksis

Nama  : Sara Zetira Irawan
NIM    : 11.41010.0057
Tata Kelola Teknologi Informasi (Q1)
PT. POS INDONESIA
Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi saat ini, PT. Pos Indonesia turut memanfaatkan perkembangannya dengan menciptakan sejumlah layanan yang berbasis teknologi informasi. Yang membuat PT. Pos Indonesia sampai saat ini masih tetap eksis, jika dilihat dari sudut padang teknologi informasi yang digunakan oleh PT. Pos Indonesia yaitu:
-          PT. Pos Indonesia memiliki layanan one stop shopping, yaitu melayani Postal Services (jasa ritel pos) berupa pengiriman surat, paket, jasa keuangan, Postal items (meterai, prangko, produk filateli), Books & Gifts, Stationery, Digital Imaging, Gadget, Organizer, Handycraft, Online shopping dan layanan e-commerce (galeripos.com) serta layanan m-pospay.
-          Memiliki layanan Track and Trace yaitu pelanggan dapat melacak paket pengiriman dan komplain paket pengiriman secara online.
-          Memiliki layanan CCIS (Corporate Customers Information System) yaitu dapat menyajikan informasi berupa lacak status kiriman dan laporan perkembangan status kiriman secara aktual dan dapat diperbarui setiap saat, langsung dari sumber data yang berasal dari seluruh titik layanan dan titik pemrosesan PT Pos Indonesia.
-          Memiliki layanan EMS (Express Mail Service) ini adalah layanan premium untuk pengiriman surat, dokumen dan barang ke luar negeri.
-          Memiliki layanan Pembayaran Western Union adalah layanan kerjasama dengan Western Union untuk penerimaan kiriman uang dari Luar Negeri.  Keseluruhan layanan tersebut dapat dilakukan secara real time online.


Minggu, 23 Juni 2013

Firewall

Resume Pertemuan 14
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

Firewall
          Firewall adalah suatu kegiatan untuk mengawasi, mengontrol, mengendalikan alur flow yang keluar atau masuk dalam jaringan (lalu lintas data) yaitu dapat untuk menanggulangi serangan suatu perangkat dalam jaringan.

DMZ (Demilitarized Zones)
-          Menempatkan firewall ditmepat tertentu atau area tertentu akan mengahasilkan DMZ (Demilitarized Zones)
-          DMZ yaitu keberadaan server dari suatu organisasi keberadaannya ada tetapi dilindungi dari serangan internal maupun eksternal.
Attack
-          Seseorang mencoba mengetahui server apa saja yang ada didalam jaringan tersebut.
-          Seseorang membuat layanan yang ada menjadi Crash
-          Internal Attack lebih berbahaya daripada esternal Attack.
Edge Firewall
-          Bawaan sistem informasi hanya untuk melindungi dirinya sendiri.

Firewall Appliance
-          Sebuah perangkat keras yang bekerja seperti firewall
-          Contoh : Cisco Pix dan Netscreen Series
Network Firewall
-          Di dalam jaringan yang berbentuk router firewall atau bridge firewall yang memlindungi dari suatu group device jaringan.
-          Based Network Firewall = memproteksi koneksi jaringan
Firewall Work
-         Mengontrol kerjanya dari firewall
-         Blocks Pakets Based on source IP port
-         Comman Ports
a)     80 = HTTP (Web Server)
b)     443 = HTTPS (Secure)
c)     20 & 21 = FTP (upload & download Doc)
d)     23 = Telnet (Unsecure)
e)     22 = SSH (Remote Secure) (Koneksi aman)
f)      25 = SMTP (Mengirim Email)
g)     110 = Download Email

h)     53 = DNS (Domain Name Sistem) (UDP & TCP)

Routing dan Router

Resume Pertemuan 11
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

Routing dan Router
Routing
è Routing  adalah “path determination” yaitu sebuah perangkat jaringan untuk mengirimkan sebuah data dari sumber ke tempat tujuan. Routing ini sangat komplek di dalam jaringan yang sangat luas.
è Sebuah routing ini merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh router, karena roting ini akan menghasilkan sebuah routing table. Jadi, dari masing-masing router akan mempunyai table routing sendiri.
è Table Routing ada 2 rincian, yang isinya terdapat, tabel alamat jaringan (tertentu) dan interface.
Tugasnya protokol untuk membuat tabel routing, jadi paket dalam router akan menuju ke interface yang dituju (terdapat IP Add).
Tetapi tabel alamat jaringan tidak selalu menggunakan alamat jaringan interface.
è Tipe – Tipe Algoritma Routing , yaitu :
a)      Single Path Vs Multi Path
b)      Flat Vs Herarchical
c)      Host Intelligent Vs Router Intelligent
d)     Intradomain Vs Intedomain
e)      Static Vs Dinamic Routing
f)       Link State Vs Distance Vektor

Router
è Router adalah “Multipath Teknologi”
è Router itu sendiri adalah suatu perangkat jaringan dilayer network yang meneruskan paket dari satu network ke network yang lain, untuk menetukan jalur yang optimal, dan dapat menghunbungkan berbagai jaringan teknologi.
è Router ini dapat menghubungkan Network Local dengan Remote Location
è Roter digunakan pada :
a)      Lan – to – Lan Connectivity
b)      Lan – to – Wan Connectivity
c)      Remote Access = Cabang Koneksi

è Routing Protocol Basic
Administrasi Distance (AD 120) = unutk update dan protokol mana yang akan dipakai terlebih dahulu.
Distance Vector Routing Protocol  = max 30 distance, semakin jaraknya pendek maka itu yang akan terlebih dahulu dipilih. Dan melakukan update 30 detik.

Static Routing
-          Table update manual dari sebuah jaringan administrator, serta overheadnya rendah menggunakan logic administrator

Dynamic Routing
-       Kebanyakan penggunakan internetworks menggunkan dinamic routing, dan semua tergantung pada protokol routing.

-          Routing Protokol digunakan antar router ke maintain routing tables. Contoh : RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan sebagainya.

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

Resume Pertemuan 8
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
Variabel Length Subnet Mask atau yang lebih dikenal dengan VLSM adalah mengalokasian IP ke subnet, sehingga dapat di bagi kedalam beberapa subnet dan didalam subnet lagi ,sehingga dapat memperbaiki kekurangan metode conventional subnetting.
Jadi tujuan dari Variabel Length Subnet Mask atau yang lebih dikenal dengan VLSM itu adalah untuk dapat menggunakan blok alamat ayng ada se’efisien mungkin.
Metode VLSM subnetting ini menggunakan jumlah host, sehinnga ada beberpa jaringan yang akan dipisah unutk perhitungan VLSM IP Address yang dipecah atau dibagi menjadi beberapa subnet.

è Conbentional Subnetting :
o   Tidak Memperhatikan Efesiensi
o   Sering digunakan Local Area Network
è VLSM Subnetting
ü  Penggunaannya memperhatikan efesiensi
ü  Variabel bisa diubah sesuai dengan kebutuhan
è Tujuan
ü  Subnnet = 1 (boleh digunakan karena ada protokol)

ü  Subnnet = 0 (yang tidak dapat digunakan di conventional subnetting)

Sabtu, 06 April 2013

Jaringan Komputer (Pengalamatan IPv4 dan IPv6)


Resume Pert 7 Jaringan Komputer
NIM    :11.41010.0057
Kelas   : O1
Pengalamatan IPv4 dan IPv6
Pengalamatan IP merupakan pengalamatan untuk jaringan untuk layer 3 pada OSI Layer model.
Alamat IP versi 4 :
·         Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.
a)      Pada ipv4 ini, menggunakan alamat 32 bit. Ini dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu “Alamat Network” (Network portion) dan “Alamat Host” (Host portion)
b)      Alamat Network  merupakan identitas dari sekumpulan host dimana hanya yang memeiliki alamat pada host portion yang sama saja host-host dapat saling berkomunikasi.
c)      Alamat Host  merupakan identitas unik yang dimiliki sebuah mesin yang merupakan identitas dirinya.
è Dalam penggunaannya, IPv4 dibagi menjadi 2, yaitu:
·         IP Public, yaitu IP Public bersifat worldwide dengan penggunaan konfigurasinya yang terikat dengan peraturan tertentu.
·         IP Private, yaitu IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi.
·         Range IP Private:
a.       Kelas A: 10.0.0.0 – 10.255.255.255 atau 10.0.0.0/8 = memiliki 1 network
b.      Kelas B: 172.16.0.0 – 172.31.255.255 atau 172.16.0.0/12 = memiliki 16 network
c.      Kelas C: 192.168.0.0 – 192.168.255.255 atau 192.168.0.0/16 = memiliki 256 network.

Alamat IP versi 6
a)      Alamat IP versi 6 (sering disebut sebagai alamat IPv6) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6.
b)      pada IPv6 yang menggunakan skema 128 bit dan direpresentasikan dalam bentuk heksadesimal.
c)      pada IPv6 struktur pengalamatannya sudah lain, yaitu menggunakan alamat yang ada di NIC atau WLAN.
d)     IPv6 juga memiliki angka prefiks, tapi tidak didugnakan untuk merujuk kepada subnet mask, karena memang IPv6 tidak mendukung subnet mask.
e)      Prefiks adalah sebuah bagian dari alamat IP, di mana bit-bit memiliki nilai-nilai yang tetap atau bit-bit tersebut merupakan bagian dari sebuah rute digunakan sebagai tanda pengenal jenis alamat IPv6

à Alamat IPv6 ini dapat diklasifikasikan menjadi 3  yaitu :
1. Alamat Unicast
Yang menyediakan komunikasi secara point-to-point, secara langsung antara dua host dalam sebuah jaringan.
2. Alamat Anycast
Alamat ini lebih menunjuk kepada fungsi layanan daripada alamat. Alamat  dengan tambahan fitur bahwa router akan selalu merutekan ke tujuan  yang terdekat atau lebih tepatnya terbaik sesuai yang telah dikonfigurasikan.
3. Alamat Multicast
Seperti halnya pada IPv4 pada IPv6 alamat ini menunjukkan sekumpulan piranti dalam grup multicast. Jadi alamat ini hanya akan muncul sebagai alamat tujuan, tidak akan pernah sebagai alamat asal. Jika paket dikirimkan ke alamat ini maka semua anggota grup akan memprosesnya.

WiMax
·         WiMAX adalah singkatan dari Worldwide Interoperability for Microwave Access, merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar yang memiliki kecepatan akses yang tinggi dengan jangkauan yang luas.
·         WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16.
·         WiMAX merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak jauh.

Sabtu, 30 Maret 2013

Jaringan Komputer (Alamat Jaringan & Pengelola IP)


Resume Pert 6 Jaringan Komputer
NIM    :11.41010.0057
Kelas   : O1
Alamat Jaringan & Pengelola IP
Angka Biner
Desimal
Biner
 1
0 0 0 0 0 0 0 1
2
0 0 0 0 0 0 1 0
3
0 0 0 0 0 0 1 1
4
0 0 0 0 0 1 0 0
5
0 0 0 0 0 1 0 1
6
0 0 0 0 0 1 1 0
71
0 1 0 0 0 1 1 1
Penjelasan :
Biner à  0    0     0     0    0    0    0    1
   ꜜ    ꜜ     ꜜ     ꜜ    ꜜ    ꜜ    ꜜ    ꜜ
   27    26    25   24   23   22   2 20


Biner à 0      1    0     0    0    1    1    1
   ꜜ     ꜜ    ꜜ     ꜜ    ꜜ    ꜜ    ꜜ    ꜜ
   27    26    25   24   23   22   2 20


Alamat Jaringan
àsetiap satu alamat jaringan memiliki keanggotaan
Contoh : 0000.0001 ______.______.______
0.            0.         0.         à Net ID
0.            0.         1.         à Host Add
0.            0.         2.         à Host Add
255.     255.     255.     à Broadcast
·         Kelas A = 125 (224-2) = (jumlah Host Add yang dimiliki)
·         Kelas B =  (2(16-2)-16).(216-2) = (jumlah Host Add yang dimiliki)
·         Kelas C = (2(24-3)-256).(28-2) = (jumlah Host Add yang dimiliki)

Pengeloala IP
è Di Asia Afrika pengelolaan IP dilakukan oleh APNIC (Asia Pasific Network Information Center)
è Tugas APNIC yaitu pembagi blok Nomor IP dan Nomor AS (Autonomo System)
Kategori Pengalamatan IP ada 3 yaitu:
a)      Classfull Addressing (conventional):
è  pengalamatan berdasarkan kelas, tanpa perlu ada subnetting.
Contoh :
 - 10. 10. 10. 10 à default Subnetmask
   b)      Subnetted Classfull Addressing:
è pengalamatan dengan subnetting.
Contoh :
-          10. 10. 10. 10/16 à 10.10.10.0 (Net ID)
-          10. 10. 10. 10/24 à 10.10.10.0 (Net ID)
   c)      Classless Addressing: CIDR
Contoh :
-          10. 10. 10. 10/30 à10.10.10.8 (Net ID)
-          192. 168. 10. 100/26 à192.168.10.64 (Net ID)
*Jika subnettnya diketahui berarti default. Jika subnett belum diketahui berarti ada 2 kemungkinan yaitu Subnet Classfull Add atau Class Less Add. Untuk mengetahui hal itu dapat dilihat dari Netmask.
Subnetting

è Proses membagi sebuah network menjadi beberapa network.
è Diperlukannya Subnett karena :
-          Dapat memudahkan pengelolaan jaringan
-          Meredukasi traffic yang disebabkan oleh Broadcast maupun benturan (Collision)
-          Membantu pengembangan jaringan  ke jarak geografis yang lebih jauh (LAN ke MAN).

Konversi Subnett – Mask
1  0  0  0  0  0  0  0                  = 128
1  1  0  0  0  0  0  0                  = 192
1  1  1  0  0  0  0  0                  = 224
1  1  1  1  0  0  0  0                  = 240
1  1  1  1  1  0  0  0                  = 248
1  1  1  1  1  1  0  0                  = 252  
1  1  1  1  1  1  1  0                  = 254
1  1  1  1  1  1  1  1                 = 255