Minggu, 23 Juni 2013

Firewall

Resume Pertemuan 14
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

Firewall
          Firewall adalah suatu kegiatan untuk mengawasi, mengontrol, mengendalikan alur flow yang keluar atau masuk dalam jaringan (lalu lintas data) yaitu dapat untuk menanggulangi serangan suatu perangkat dalam jaringan.

DMZ (Demilitarized Zones)
-          Menempatkan firewall ditmepat tertentu atau area tertentu akan mengahasilkan DMZ (Demilitarized Zones)
-          DMZ yaitu keberadaan server dari suatu organisasi keberadaannya ada tetapi dilindungi dari serangan internal maupun eksternal.
Attack
-          Seseorang mencoba mengetahui server apa saja yang ada didalam jaringan tersebut.
-          Seseorang membuat layanan yang ada menjadi Crash
-          Internal Attack lebih berbahaya daripada esternal Attack.
Edge Firewall
-          Bawaan sistem informasi hanya untuk melindungi dirinya sendiri.

Firewall Appliance
-          Sebuah perangkat keras yang bekerja seperti firewall
-          Contoh : Cisco Pix dan Netscreen Series
Network Firewall
-          Di dalam jaringan yang berbentuk router firewall atau bridge firewall yang memlindungi dari suatu group device jaringan.
-          Based Network Firewall = memproteksi koneksi jaringan
Firewall Work
-         Mengontrol kerjanya dari firewall
-         Blocks Pakets Based on source IP port
-         Comman Ports
a)     80 = HTTP (Web Server)
b)     443 = HTTPS (Secure)
c)     20 & 21 = FTP (upload & download Doc)
d)     23 = Telnet (Unsecure)
e)     22 = SSH (Remote Secure) (Koneksi aman)
f)      25 = SMTP (Mengirim Email)
g)     110 = Download Email

h)     53 = DNS (Domain Name Sistem) (UDP & TCP)

Routing dan Router

Resume Pertemuan 11
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

Routing dan Router
Routing
è Routing  adalah “path determination” yaitu sebuah perangkat jaringan untuk mengirimkan sebuah data dari sumber ke tempat tujuan. Routing ini sangat komplek di dalam jaringan yang sangat luas.
è Sebuah routing ini merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh router, karena roting ini akan menghasilkan sebuah routing table. Jadi, dari masing-masing router akan mempunyai table routing sendiri.
è Table Routing ada 2 rincian, yang isinya terdapat, tabel alamat jaringan (tertentu) dan interface.
Tugasnya protokol untuk membuat tabel routing, jadi paket dalam router akan menuju ke interface yang dituju (terdapat IP Add).
Tetapi tabel alamat jaringan tidak selalu menggunakan alamat jaringan interface.
è Tipe – Tipe Algoritma Routing , yaitu :
a)      Single Path Vs Multi Path
b)      Flat Vs Herarchical
c)      Host Intelligent Vs Router Intelligent
d)     Intradomain Vs Intedomain
e)      Static Vs Dinamic Routing
f)       Link State Vs Distance Vektor

Router
è Router adalah “Multipath Teknologi”
è Router itu sendiri adalah suatu perangkat jaringan dilayer network yang meneruskan paket dari satu network ke network yang lain, untuk menetukan jalur yang optimal, dan dapat menghunbungkan berbagai jaringan teknologi.
è Router ini dapat menghubungkan Network Local dengan Remote Location
è Roter digunakan pada :
a)      Lan – to – Lan Connectivity
b)      Lan – to – Wan Connectivity
c)      Remote Access = Cabang Koneksi

è Routing Protocol Basic
Administrasi Distance (AD 120) = unutk update dan protokol mana yang akan dipakai terlebih dahulu.
Distance Vector Routing Protocol  = max 30 distance, semakin jaraknya pendek maka itu yang akan terlebih dahulu dipilih. Dan melakukan update 30 detik.

Static Routing
-          Table update manual dari sebuah jaringan administrator, serta overheadnya rendah menggunakan logic administrator

Dynamic Routing
-       Kebanyakan penggunakan internetworks menggunkan dinamic routing, dan semua tergantung pada protokol routing.

-          Routing Protokol digunakan antar router ke maintain routing tables. Contoh : RIP, IGRP, OSPF, BGP, dan sebagainya.

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)

Resume Pertemuan 8
Nama  : Sara Zetira I.
NIM    : 11.41010.0057

VLSM (Variabel Length Subnet Mask)
Variabel Length Subnet Mask atau yang lebih dikenal dengan VLSM adalah mengalokasian IP ke subnet, sehingga dapat di bagi kedalam beberapa subnet dan didalam subnet lagi ,sehingga dapat memperbaiki kekurangan metode conventional subnetting.
Jadi tujuan dari Variabel Length Subnet Mask atau yang lebih dikenal dengan VLSM itu adalah untuk dapat menggunakan blok alamat ayng ada se’efisien mungkin.
Metode VLSM subnetting ini menggunakan jumlah host, sehinnga ada beberpa jaringan yang akan dipisah unutk perhitungan VLSM IP Address yang dipecah atau dibagi menjadi beberapa subnet.

è Conbentional Subnetting :
o   Tidak Memperhatikan Efesiensi
o   Sering digunakan Local Area Network
è VLSM Subnetting
ü  Penggunaannya memperhatikan efesiensi
ü  Variabel bisa diubah sesuai dengan kebutuhan
è Tujuan
ü  Subnnet = 1 (boleh digunakan karena ada protokol)

ü  Subnnet = 0 (yang tidak dapat digunakan di conventional subnetting)