Minggu, 18 September 2011

Kasus Dell


Illinois, Kasus overheat baterai dan meledaknya laptop keluaran pabrikan Dell Inc. kembali muncul. Kali ini kejadian tersebut terjadi di Amerika Serikat (AS).
Hendrik, seorang pekerja di Illinois, AS melaporkan meledaknya laptop itu di forum TomsHardware yang dikutip detikINET dari RegHardware, Senin (31/07/2006).
Seperti yang dipaparkan Hendrik, hal itu terjadi di ruang teknisi kantornya. Setelah mendengar ledakan dan mencium bau terbakar, Hendrik langsung menuju ke ruang teknisi dan menemukan sebuah laptop yang sedang mengeluarkan api. "Saya menemukan laptop Dell milik seseorang di ruangan teknisi yang meledak dan mulai mengobarkan api disekitarnya," jelasnya di forum. Lebih lanjut Hendrik juga melaporkan bahwa ledakan kali ini sungguh dahsyat hingga mampu membuat lubang pada badan laptop yang terbakar itu.
"Ledakan baterai tersebut membuatnya terbakar dan langsung menuju ke badan laptop, kemudian membentuk lubang yang cantik," tutur Hendrik. Sebelumnya kasus meledaknya laptop Dell juga terjadi di ruang konferensi Jepang, Juni 2006 lalu. Kasus overheat yang berujung ke peledakan ini dikabarkan sudah timbul sejak tahun 2003 silam. Pihak Dell juga sempat menyelidiki kasus overheat ini, namun hingga kini belum ada penjelasan lebih rinci dari Dell mengenai kasus tersebut. 
Pada bulan Februari 2007, Michael Dell melaunch IdeaStorm, dimana customer bisa mengusulkan kepada DELL mengenai apa yang harus dilakukan untuk produk berikutnya, mendiskusikan dan memvoting ide2 yang bermunculan. Pada tahap ini DELL tidak hanya mendengarkan, tapi betul2 melakukan ACTION. Sebagai contoh, Pelanggan menginginkan DELL untuk memproduksi komputer yang menggunakan LINUX sebagai OSnya. DELL khawatir mengenai supportnya, akan tetapi pelanggan memberikan solusi dengan menginformasikan bahwa ada komunitas yang bisa mengatasi hal tersebut. Akhirnya, DELL menjual komputer
dengan LINUX sebagai OSnya. Pada suatu interview, Michael Dell mengatakan bahwa menjual komputer dengan LINUX mungkin tidak terlalu menguntungkan, tapi itu sebagai symbol penting atas partnership yang baru antara perusahaan dan pelanggannya.
Jadi, DELL ikut serta dalam percakapan antar pelanggan, ikut serta dalam gosipnya, sehingga menjadikan mereka sebagai sahabat yang bisa mengkritik kapan saja, dan menjadikan produknya lebih baik dan lebih bermanfaat bagipelanggan. Memang DELL juga mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk membayar teknisi yang search seluruh blog dan memberikan advis/solusi secara langsung, tapi kedua belah pihak baik itu customer dan DELL sama2 menghemat waktu dan uang dari segi komunikasi melalui telpon.
            Setelah Public Relation DELL turut "online", negative blog mengenai produk DELL turun dari 49% menjadi 22%, penjualan meningkat tajam, dan produk DELL semakin dipercaya oleh pelanggannya. Pelajaran apa yang bisa kita ambil? Apabila kita memperlakukan pelanggan secara buruk maka perusahaan kita pun akan dikelilingi oleh orang2 yangmarah, bersimpati pada pelanggan yang lain, dan dapat mengakibatkan turunnyabrand image atau tingkat kepercayaan pada perusahan kita. Sebaliknya, apabila kita belajar untuk mendengar, mempercayai pelanggan, maka kita akan mendapatkan keuntungan dari kolaborasi dan jenis hubungan yang baru dengan pelanggan. Walaupun kita sudah berbisnis lama, perusahaan kita sudah cukup terkenal, tetap saja pelanggan tahu yang terbaik untuk mereka sendiri, merekalah rajanya dan serahkan kontrol itu kepada raja. Apabila pelanggan tidak diberikan kontrol bersiap - siaplah untuk kehilanganya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar